Pedri cetak salah satu gol dalam laga itu saat Barcelona mencetak kemenangan 1-0 atas Getafe di Camp Nou di hari Minggu untuk perkuat cengkraman mereka di status paling atas di LaLiga.
Barca berusaha untuk merusak team Getafe yang keras kepala dan perlu kekeliruan untuk mereka untuk buka score. Andreas Christensen mencegat umpan Damian Suarez dan memberikan umpan ke Raphinha, yang memberikan umpan ke Pedri untuk mengonversi gol kelimanya musim ini.
Getafe hampir langsung menyamai posisi saat bola jelek Pedri secara tidak menyengaja dimainkan di Borja Mayoral, tetapi bekas penyerang Real Madrid itu dihalau oleh Marc-Andre ter Stegen.
Reaksi cepat
1. Barca menuntaskan kerjanya sesudah lama ada di Arab Saudi dan Afrika
Ini bukanlah performa classic Barca, tetapi itu ialah tiga point utama dalam pola besar pemburuan gelar LaLiga. Tidak seluruhnya performa akan semenarik kemenangan Supercopa akhir minggu lalu atas Real Madrid dan kemungkinan, dalam banyak hal, menerangkan kenapa team Xavi Hernandez tidak dalam perform terbaik menantang Getafe.
Lima hari di Arab Saudi mencapai puncak Pekan kemarin dengan kemenangan 3-1 Clasico dan piala pertama zaman Xavi Barcelona. Barca tak perlu waktu yang lama untuk rayakannya, karena di hari Kamis, lewat pesawat dan helikopter, mereka pergi ke pantai utara Afrika untuk laga Copa del Rey di kota otonom Spanyol Ceuta, menang 5-0 untuk maju ke perempat final.
Mereka kembali lagi ke rumah di hari Minggu tapi perjalanan itu makan korban sebagian orang. Ronald Araujo dan Frenkie de Jong alami cidera enteng dan tidak ambil resiko menantang Getafe, sementara pembuat gol paling banyak Robert Lewandowski dan Ferran Torres sama diskors.
Ingat semua konteksnya, point bisa diprioritaskan dari perform saat mereka unggul enam point dari Madrid, yang berkunjung ke Athletic Bilbao pada Minggu malam.
2. Makin keutamaan Christensen untuk Barca ditampilkan
Januari sudah memperlihatkan begitu keutamaan Andreas Christensen untuk team Barca ini. Bek Denmark, penandatanganan bebas transfer dari Chelsea, tampil hebat dalam kemenangannya pada Atletico Madrid saat sebelum Supercopa dan satu kali lagi tampil mengagumkan menantang Madrid akhir minggu kemarin.
– Streaming di ESPN+: LaLiga, Bundesliga dan yang lain (A.S.)
– Baca terus ESPN+: Selamat tiba di zaman pemain tengah
Menantang Getafe, itu ialah intersepsi dan umpan pesatnya yang membuat gol. Kekuatannya kuasai bola dan pertahanannya yang sudah menolongnya menguatkan dianya di tengah empat bek walau ada kompetisi dari Jules Kounde, Ronald Araujo, dan Eric Garcia.
Maka dari itu, Barca mengharap ketukan yang terjadi di set pertama tidak serius. Xavi terang tidak ambil resiko. Sadar akan nilai Christensen, ia secara cepat memutuskan untuk melepaskannya. Dengan Real Sociedad tiba di Copa di hari Rabu dan Manchester United di kelokan di Liga Europa, ada rintangan yang semakin besar di muka.
3. Kekuatiran kemunduran Getafe bertambah
Getafe mengacak beberapa bulu-bulu antara keramaian Camp Nou dengan style fisik mereka, tapi mereka pergi dengan 0 point dan masih tetap menjadi satu diantara dari cengkraman team dengan kekuatiran kemunduran. Cuma beda gol yang membuat mereka keluar urutan ke-3 terikuth sekarang ini, dengan Real Valladolid, Celta Vigo dan Getafe sama mengumpulkan 17 point.
Permasalahan untuk Getafe ialah mereka saat ini hadapi laga yang susah. Sesudah kalah di Camp Nou, mereka hadapi Real Betis, Atletico Madrid, Rayo Vallecano, Valencia dan Villarreal dalam lima laga selanjutnya. Dengan pengecualian Valencia yang ada di status ke-13 – yang mempunyai dua laga sisa di mayoritas liga – team-team itu semua ada di sembilan besar.
Segi Quique Sanchez Flores mempunyai banyak hal buat mereka. Satu kali lagi dengan pengecualian Valencia, mereka mempunyai pertahanan terketat di paruh bawah klassemen. Mereka mempunyai gol di Mayoral dan Enes Unal – bahkan juga bila mereka tidak ambil kesempatan menantang Barca.
